Foto Pendiri Yayasan Al-Khairiyah
Bermula kegiatan belajar mengajar dengan kondisi sangat sederhana hanya terdiri dari sebuah bangunan yang terbuat dari bambu dan beratap ilalang yang tentunya tidak tahan lama, setelah bangunan itu runtuh kemudian kegiatan belajar mengajar pindah dengan menempati dapur pendirinya. Perkembangan selanjutnya pada tahun 1936 dibangun gedung semi permanen, saat itu lembaga pendidikan Islam sangat sulit dikembangkan karena dalam situasi zaman penjajahan, namun atas kesungguhan dan dorongan masyarakat Pontang terbentuklah bangunan tersebut dan pada saat itu pula berganti nama dari Raudhatul Athfaliyah menjadi Perguruan Islam Al-khairiyah Pontang cabang dari Al-Khairiyah Citangkil Cilegon yang merupakan cabang ke-21 dari 417 cabang di seluruh Indonesia. Kemudian salah seorang putra dari KH. Darda yaitu KH. Zuhri sedang menggali ilmu dan pengetahuan di Al-Khairiyah Citangkil dan dilanjutkan menuntut ilmu di Saudi Arabia selama 7 tahun, sepulangnya beliau dari Saudi Arabia beliau diserahi untuk mengembangkan Al-Khairiyah Pontang, kemudian beliau menyempurnakan dan menambahkan bangunan tersebut semakin luas pada tahun 1954. Sejak itu jumlah siswa atau santri semakin bertambah dari tahun ke tahun maka menuntut pengembangan pembangunan untuk memenuhi efektifitas proses belajar mengajar. Dan tahun 1997 dilakukan pemugaran gedung menjadi dua lantai sampai saat ini.
Dari segi Institusi pendidikan, awalnya hanya ada madrasah Diniyah yang merupakan cabang dari Perguruan Al-Khairiyah Citangkil Cilegon, sehingga kegiatan belajar mengajar dan kurikulum mengikuti kurikulum yang telah ditetapkan oleh Perguruan Islam Al-Khairiyah Citangkil Cilegon, yaitu kurikulum diniyyah plus, dengan mengedepankan pelajaran agama yang berpedoman dari kitab-kitab salaf, ditambah kitab-kitab yang berkaitan pada pelajaran bahasa arab, seperti ilmu Nahwu, ilmu Shorof dan Balaghoh. Demikian juga mata pelajaran umum seperti ilmu bumi, ilmu berhitung dan lain-lain. Selang beberapa tahun kemudian berubah menjadi Madrasah Ibtidaiyah.
Seiring berkembangnya jaman dan kebutuhan akan pengetahuan untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, maka didirikan Madrasah Tsanawiyah setingkat SLTP yang cikal bakalnya sudah ada sejak tahun 1960, akan tetapi belum resmi menjadi Madrasah Tsanawiyah hanya sebagai lanjutan dari kelas 6 Madrasah Ibtidaiyah dikarenakan saat itu belum mengikuti ujian negara. Secara resmi Madrasah Tsanawiyah lahir pada tahun 1969 dan mengikuti ujian Negara pada tahun 1976.
Sedangkan madrasah Aliyah resmi mulai berdiri pada tanggal 10 Oktober 1980. (PGA) Selaras dengan perkembangannya pada tanggal 15 Juli 1995 berdirilah Raudhatul Athfal yang setaraf dengan taman kanak-kanak untuk memberikan keterampilan dan pengetahuan dasar tentang agama yang dikembangkan dengan metode bermain sambil belajar.
Sejak awal berdirinya tampuk kepemimpinan pengurus Perguruan Islam Al-Khairiyah Pontang setelah pendirinya dilanjutkan oleh Kiyai Ahmad Ruhyani sebagai ketua pengurus, beliau adalah seorang qori yang cukup terkenal di wilayah tersebut. Kemudian kepemimpinan dilanjutkan oleh seorang mantan camat Pontang yaitu KH. Bustomi. Selanjutnya dijabat oleh Ust. H. Bahrudin sampai sekarang.
Tabel 1.1 Tabel Daftar Kepala Madrasah Setiap Periode
Sumber Arsip MTs Al-Khairiyah Pontang
No. |
Nama Kepala Madrasah |
Periode |
1 |
Prof. DR. H. MA. Tihami, MA, MM |
1960 – 1980 |
2 |
Ust. H. MS. Rafiudin |
1981 - 1995 |
3 |
Salhah Sauri, A.Md. |
1996 – 2005 |
4 |
Drs. Mudasir, A.Md. |
2006 – 2012 |
5 |
Ibrahim, S.Pd.I |
2013 – 2018 |
6 |
Yahya Saputra, S.Pd. |
2019 – 2022 |
Sejarah Madrasah
Reviewed by mts alpon
on
Januari 01, 2020
Rating:
Tidak ada komentar: